10 Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir secara terorganisir dan rasional untuk memahami hubungan antara ide dan / atau fakta. Ini membantu memutuskan apa yang akan kita percayai. Dengan kata lain, ini adalah "berpikir tentang berpikir", mengidentifikasi, menganalisis, dan kemudian memperbaiki kekurangan dalam cara kita berpikir.
Berpikir kritis adalah yang terpenting untuk perkembangan siswa dan harus menjadi tujuan semua guru tidak peduli apa mata pelajaran yang mereka ajarkan. Guru harus mempertimbangkan untuk membangun keterampilan berpikir kritis di semua rencana pelaksanaan pelajaran dan penilaian yang mereka gunakan di kelas mereka.
Siswa membutuhkan keterampilan berpikir kritis yang kuat untuk membaca dan menulis secara efektif di sekolah menengah dan perguruan tinggi. Selain itu, banyak pekerjaan mengharuskan pekerja berpikir kritis untuk menganalisis data, memilih tindakan terbaik, dan bertindak berdasarkan pilihan mereka. Semakin awal siswa mengembangkan pemikiran kritis, semakin terampil mereka dalam menghasilkan analisis yang canggih dan bijaksana tentang tantangan yang mereka hadapi. Seperti keterampilan akademis lainnya, berpikir kritis membutuhkan banyak latihan.
Keterampilan berpikir kritis dapat diajarkan di semua kelas dan mata pelajaran apa pun dengan sedikit kreativitas. Simak tips berikut untuk meningkatkan berpikir kritis pada siswa.
1. Analisis Mendalam
Ambil sesuatu yang siswa sering lihat dan anggap biasa, dan minta mereka menganalisisnya lebih dalam. Misalnya, jika sebuah kelas mengucapkan Pancasila setia setiap pagi, suatu hari mintalah mereka meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan tentang apa makna sila-sila Pancasila dan mengapa kita mengucapkannya.
2. Membandingkan dan Membedakan
Mintalah siswa membandingkan dan membedakan konsep atau objek yang serupa untuk mulai memahami perbedaan di antara mereka. Misalnya menggunakan magnet dan beberapa benda sebagai contoh, minta mereka menjelaskan benda yang dapat ditarik magnet dan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
3. Pertanyaan Terbuka
Buat siswa menjawab pertanyaan sulit tanpa pilihan yang ditentukan sebelumnya. Ini akan memaksa mereka untuk memberikan jawabannya sendiri. Pertanyaan ini bisa diberikan secara lisan ataupun tulisan. Pertanyaan terbuak ini melatih siswa dalam mengeksplorasi jawaban yang ada di pikiran siswa tanpa terikat kunci jawaban yang sudah ditetapkan.
4. Evaluasi
Beri siswa sebuah konsep dan biarkan mereka mengevaluasi manfaatnya, dengan memberikan alasan pendukung mengapa mereka menganggapnya baik atau buruk. Hal ini membuat siswa berpikir melampaui apa yang dikatakan seseorang atau apa yang mereka rasakan pada argumennya. Evaluasi ini dapat juga dilakukan dalam kelompok jika terlalu sulit bagi siswa untuk mengemukakan beberapa alasan sendiri.
5. Sintesis
Berikan siswa dua artikel atau lebih tentang suatu topik, dan minta mereka mengumpulkan informasi tersebut dalam ringkasan. Latihan ini memaksa siswa untuk benar-benar memahami materi dalam sebuah artikel daripada hanya menghafalnya.
6. Kritik
Beri siswa bacaan atau artikel yang berisi argumen seseorang tentang suatu masalah dan minta mereka menunjukkan titik lemah dalam argumen tersebut. Pastikan itu adalah konsep yang bisa mereka pahami. Kualitas kritik yang dituliskan terhadap suatu permasalahan dapat menggambarkan kemampuan berpikir kritis mereka.
7. Parafrase
Beri siswa sebuah bagian dari sebuah buku atau artikel dan minta mereka menjelaskannya dengan kata-kata mereka sendiri. Ini mirip dengan sintesis yang memaksa siswa untuk memahami bagian tersebut daripada menghafalnya.
8. Debat
Berikan siswa topik (sesuatu yang tidak kontroversial untuk dijadikan materi debat) dan mintalah satu kelompok siswa memperdebatkan satu sisi argumen dan yang lain memperdebatkan sebaliknya. Pastikan ada beberapa pedoman yang ketat untuk menghindari perselisihan akibat perdebatan yang menjadi pertarungan sengit.
9. Penerapan atau Praktek
Berikan siswa lembar kerja yang berisi petunjuk tentang cara menyelesaikan tugas, dan kemudian minta mereka menerapkan pengetahuan ini dengan benar-benar menyelesaikan tugas tersebut. Pastikan petunjuk arahnya jelas dan mudah dipahami siswa.
10. Perbandingan Tingkat Tinggi
Minta siswa menyelesaikan tugas yang mirip dengan aktivitas "membandingkan dan membedakan", tetapi kali ini, minta mereka mengevaluasi objek atau konsep mana yang lebih baik dan mengapa itu lebih baik. Hal ini membuat siswa menganalisis alasan mengapa sesuatu lebih baik dan aturan tingkat tinggi yang menentukan keunggulannya.
Jenis kegiatan ini dapat digunakan di kelas mana pun untuk mata pelajaran apa pun. Apabila dipraktekkan dengan benar dapat menghasilkan siswa yang mempunyai tingkat berpikir yang lebih tinggi, hal tersebut merupakan tujuan yang luhur dan yang diharapkan bagi guru di mana pun.
Posting Komentar untuk "10 Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa"